Mandala Wisata adalah sebuah Rumah Betang yang bangunannya terletak di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sebenarnya ini adalah replika dari rumah adat suku Dayak. Jadi bukan rumah asli yang dibangun oleh masyarakat Dayak sendiri. Mandala Wisata dibangun oleh Pemkot Palangkaraya di atas tanah milik pemerintah yang ada di Jl. D.I Panjaitan untuk keperluan pariwisata di kota Palangkaraya.
Karena keterbatasan lahan yang bisa digunakan sebagai lokasi pembangunan, ukuran Mandala Wisata yang dibangun oleh Pemkot Palangkaraya pun tidak sepanjang Rumah Betang aslinya. Meskipun demikian Mandala Wisata masih mempunyai karakteristik yang dimiliki oleh Rumah Betang asli yang bisa terlihat dari arsitekturnya. Sehingga mereka yang berkunjung ke Mandala Wisata masih bisa melihat salah satu tradisi yang dimiliki oleh suku Dayak.
Selain bangunan rumah itu sendiri, ada benda lain yang merupakan bagian dari Rumah Betang Mandala Wisata. Misalnya terdapat Sandung, yaitu tempat penyimpanan tulang-belulang dari nenek moyang yang sebelumnya telah meninggal. Sebelum dimasukkan kedalam Sandung, tubuh nenek moyang yang sudah meninggal tersebut akan menjalani acara adat tradisional yang disebut dengan tiwah.
Tentu saja tidak ada tulang didalam Sandung yang ada di Rumah Betang Mandala Wisata, karena itu hanya replika. Selanjutnya ada juga benda yang disebut dengan Patahu. Ini adalah bagian dari Sandung yang digunakan sebagai media untuk berkomunikasi dengan arwah nenek-moyang. Rumah Betang Mandala Wisata juga menyimpan pahatan berupa Sapundu. Sapundu ini terbuat dari kayu dan dipahat dengan bentuk yang menggambarkan karakter dari nenek moyang yang tulangnya tersimpan didalam Sandung.